PEKANBARU-Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (PWMNU) Provinsi Riau melakukan kunjungan resmi ke Ketua PWNU Riau, Abdul Halim Mahally di Pekanbaru, Senin, 23 Desember 2024.
Rombongan dipimpin oleh Ketua PW Muslimat NU Provinsi Riau Hj. Dinawati, S. Ag., MM didampingi oleh Ketua I, Indrayati, S. Ag, Ermasari, ST, Ketua V, Sri Wardani, M. Kes, Sekretaris Nurlaili, S. Pd., M. Pd dan Bendhara Erniwati, SE.
Ketua PWNU Provinsi Riau, Abdul Halim Mahally menyambut hangat silaturrahim PW Muslimat NU Provinsi Riau. Banyak hal telah dibahas bersama. Diantaranya adalah kerjasama PWNU – Muslimat NU Provinsi Riau dalam bidang sosial-keagamaan, pendidikan, menggeliatkan ekonomi-produktif, penyuluhan bersifat advokasi dan cegah dini, dan lain-lainnya.
Ketua PW Muslimat NU Riau, Hj. Dinawati, S. Ag., MM menyampaikan keinginannya untuk membangun kerjasama strategis dengan PWNU Riau. “Kami dari Muslimat NU ingin bersinergi di berbagai kegiatan dan kami juga siap untuk ikut membantu kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh PWNu Riau”, ujarnya.
Relasi harmonis antara PWNU dan Banom-Banom yang ada adalah keniscayaan dan sangat penting. Berbagai kerjasama dilakukan untuk mensukseskan agenda kemaslahatan banyak orang. PWNU Riau adalah “Rumah Besar”, diibaratkan sebagai “Bapak”. Di bawah koordinasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, biasa disebut dengan istilah PWNU, di tingkat provinsi terdapat Badan Otonom (Banom) antara lain sebagai berikut:
1. Muslimat NU
2. GP (Gerakan Pemuda) Ansor
3. Fatayat NU
4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
6. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
7. Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN)
8. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU)
9. Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU)
10. Pencak Silat Nahdlatul Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa
12. Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi)
12. Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) Nahdlatul Ulama
13. Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama.
14. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Pemilihan Ketua Banom memiliki mekanisme tersendiri yang PWNU tidak memiliki kewenangan untuk intervensi karena Badan Otonom memiliki struktur organisasi yang menginduk langsung kepada Pimpinan/Ketua Umum di tingkat pusat. Relasi PWNU dan Banom bersifat koordinatif mengingat Banom-Banom menggunakan simbol dan nama yang ada kaitannya dengan nama dan logo Nahdlatul Ulama.
Sementara lembaga-lembaga dibawah PWNU pengusulan pimpinannya melalui PWNU ke lembaga-lembaga di tingkat pusat yang berada langsung di bawah naungan PBNU. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)
2. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
3. Lembaga Bahtsul Masaail Nahdlatul Ulama (LBMNU)
4. Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)
5. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)
6. Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU)
7. Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU)
8. Lembaga Ma’ahid Al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU)
9. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI)
10. Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah NU (LAZISNU)
11. Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum NU (LPBHNU)
12. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
13. Lembaga wakaf dan Pertanahan NU (LWPNU)
14. Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU)
15. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBINU)
16. Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM (LAKPESDAM)
Ketua PWNU Riau, Abdul Halim Mahally menyampaikan bahwa dirinya akan menata ulang dan mengkonsolidasikan sekaligus mengkoordinasikan banyak hal dengan Banom maupun Lembaga yang ada kaitannya dengan PWNU Provinsi Riau. Jajarannya juga akan bersilaturrahim dengan stakeholders yang ada di wilayah Provinsi Riau. Langkah awal setelah Rapat Konsolidasi PWNU Riau dengan internal pengurus dan PCNU Kab/Kota se-Riau adalah audiensi dengan LAM (Lembaga Adat Melayu) Provinsi Riau dan Forkopimda serta bersilaturrahim ke ormas Muhammadiyah dan Pondok Pesantren.
“Kunci kesuksesan adalah kita selalu menjalin komunikasi dan koordinasi. Sehingga, banyak hal strategis bisa dibuat dan diwujudkan serta kendala-kendala bisa diselesaikan bersama”, ungkap Ketua PWNU Riau yang alumnus Ponpes Al-Falah, Pedekik Bengkalis ini.
Ia menambahkan bahwa struktur PWNU Riau khususnya di Syuriah yang masyhur dikenal di organisasi atau perkumpulan lain sebagai Dewan Syuro telah diisi oleh para Ulama dan Kyai yang bisa membaca kitab kuning, bahkan beberapa handal dalam berbahasa Arab secara lisan maupun tulisan. Sementara di A’wan atau bisa juga disebut Dewan Pakar diisi oleh para profesor dan doktor dengan keahlian masing-masing di bidangnya.
“Salah satu Syuriah adalah alumni Yordania. Salah satu bendahara yaitu Riza Madina adalah lulusan Birmingham University, Inggris”, tutur Ketua PWNU Riau yang juga lulusan S1 dan S2 dari International Islamic University (IIU) Islamabad, perguruan tinggi yang didirikan oleh negara-negara muslim di dunia yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam).
Sebagai penutup silaturrahim, Ketua PWNU Riau menyuguhkan kuliner Nasi Biryani India yang dimasaknya sendiri. Rombongan PW Muslimat NU Riau sangat menikmati kuliner yang di Kota Pekanbaru sudah juga mulai bermunculan. Kunjungan di tengah gerimis ini diakhiri dengan sesi foto bersama. (fy)